penyakit ku


terdamparku dalam lamunana malamku
melejit sampai kesumsum tulangku
lambaian angin malam membuatku gelisah
tatapana sang rembulan membuatku ragu
ingin rasanya aku cepat menutup hari-hari ini

aku putus asa dengan keadaan ini
dengan penyakit yang tak kunjung sembuh
dengan rasa yang tak pernah hilang
dengan kieceriaan yang hampa
dengan semua keadaan dunia

semuanya menghiburku
tapi dunia ini terus sepi dan hampa bagiku
serasa berhenti berputar
serasa semuanya telah hancur
aku selalu bedo'a dengan tetesan air mata
dengan tangisan tiada tara
dengan sujud yang tak henti
dengan harapan di jiwa

semuanya tetap seperti ini
sekarang aku hanya menunggu ajalku
hanya menunggu panggilan Illahi
biarlah semuanya ku bawa mati
tiada yang tahu apa yang sebenarnya terjadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar